5 Alasan Kenapa Harus Menonton "CHALK AND DUSTER"

Film terbaru dari Juhi Chawla ini sangat menarik untuk dinanti. Tak hanya karena kembalinya pemilik senyum termanis di Bollywood ini, tetapi film Chalk And Duster sendiri memiliki muatan yang sangat mendalam khususnya di bidang pendidikan. Inilah 5 alasan mengapa film ini layak ditonton.


1. Hubungan Antara Murid dan Guru

Film ini berfokus pada kenyataan hubungan antara murid dan guru. Mengajar bukan hanya mentransfer ilmu dari buku atau menerapkan kurikulum yang terwakili oleh nilai dalam raport dan ijasah. Tetapi yang lebih penting adalah menciptakan hubungan yang baik antara guru dan anak didik untuk beriringan dalam pengembangan karakter setiap anak didik sehingga mampu menjadi pribadi yang mandiri untuk siap menjalani hidup dan kehidupan yang membentang di depannya.

Guru biasa akan memberitahukan.
Guru baik akan menjelaskan.
Guru ulung akan memeragakan.
Dan guru hebat akan memberi inspirasi.. menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan.

2. Guru VS Managemen

Dalam banyak kenyataan, ketika seorang guru ingin menerapkan metode yang dia yakini mampu dan tepat untuk pengembangan anak didik, tetapi pihak managemen sekolah melarang metode tersebut. Di sini guru harus berhadapan dengan managemen sekolah yang tidak bersahabat dengan idealismenya terhadap pendidikan. Film ini akan banyak mengambil sudut pandang ini.

3. Pendidikan VS Bisnis

Film ini juga akan banyak menyoroti bagaimana Kepentingan Bisnis bisa memegang kendali terhadap dunia pendidikan. Alih-alih untuk meningkatkan kualitas anak didik, justru prinsip ekonomi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyak harus dimenangkan oleh pemilik modal dunia pendidikan.

Dalam suatu dialog di film Chalk And Duster :

"Bisnis apa yang paling prospektif di India " tanya seseorang
"Bisnis pendidikan pak, inilah bisnis yang paling bagus di negara ini" jawab seseorang lainnya
"Biarkan pendidikan diperlakukan sebagaimana layaknya pendidikan, bukan sebagai bisnis" Saran orang pertama yang bertanya.

4. Kepentingan Pribadi VS Kepedulian Sosial

Di film ini digambarkan bahwa sekolah telah melupakan jatidirinya bahwa institusi sekolah merupakan tanggungjawab moral dan sosial di masyarakat. Keuntungan jauh lebih diutamakan di atas kepentingan pendidikan. Sekolah telah menjadi Institusi bisnis untuk meraih keuntungan materi.

5. Tenaga Profesional Di Bidang Bisnis 

Karena Sekolah telah diperlakukan sebagai institusi bisnis, tenaga profesional di bidang bisnis di angkat untuk mengelola lembaga sekolah. Di sini mereka menerapkan hal-hal yang lazim dilakukan di dunia bisnis, yang terkadang tidak sesuai dengan idealisme dasar tujuan pendidikan. Guru diperlakukan sebagaimana layaknya mesin penghasil keuntungan. Tekanan demi tekanan diberikan oleh direktur sekolah (Kepala sekolah).

Konflik-konflik di atas akan banyak di soroti dalam film CHALK And DUSTER. Sehingga kita bisa menyadari bahwa ada perbedaan yang tegas antara lembaga bisnis dan lembaga sekolah.

Mari kita tunggu tanggal 15 Januari 2016. Semoga tayang di Indonesia.