Kesan Pertama Begitu Menggoda

(Sebuah Testimoni)

Dari judul diatas tentu sebelum membaca anda semua pasti bertanya tanya kenapa saya pilih judul tersebut,mirip tagline iklan parfum pria ya ?. Bukan tanpa alasan saya memilihnya karena memang itulah yang saya rasakan ketika tahu dan akhirnya menimbulkan rasa penasaran dalam diri saya seperti apa dan bagaimana sih komunitas BMCI Jatim itu ?

BMCI Jatim, saya tau komunitas ini awal tahun 2014. Tapi saya ikut gabung dalam komunitas facebooknya pertengahan 2014, itupun tidak intens. Saya cuma sekedar membaca postingan postingan di facebook dan sesekali memberi like atau komentar bila memang postingan tersebut menurut saya bagus dan menarik.

Seiring dengan rutinitas pribadi saya pun jarang aktif di sosial media dan jarang sekali buka facebook hingga akhirnya sekitar bulan September 2015 saya buka facebook lagi dan membaca postingan tentang PAGELARAN NAMASTE KAMASUTRA yang rencananya akan diadakan di surabaya bulan maret 2016 waktu itu.

Di group facebook diposting pula akan diadakan gathering kecil kecilan sekaligus pre-lauch audisi terbuka buat yang mau ngisi acara di pagelaran NAMASTE KAMASUTRA nantinya.

Masih ingat tanggalnya waktu itu 1 november 2015, dan untuk pertama kalinya saya memberanikan diri menemui orang orang yang selama ini cuma saya kenal di group facebook maupun group whatsapp BMCI Jatim.

Sengaja saya meluangkan waktu dan bisa hadir pada waktu itu karena memang tidak bentrok dengan jam kerja, selain itu saya juga mau jadi salah satu pengisi acara buat hari itu. Saya sudah siapkan 1 lagu dan latihan beberapa hari sebelum hari H.

Tapi saking nervousnya dengan lingkungan dan orang orang baru hapalan lyric lagu, saya sampai blank. Tapi karena itu bukan acara kompetisi saya memberanikan diri buat lihat teks (meskipun gak semua part), buat jaga2 saja kalau saya lupa. dibolehkan dan show must go on. Lagu perdana saya di acara BMCI Jatim "Aankhon mein teri ajab si" dari film Om Shanti Om.

Selepas acara itu saya makin penasaran karena orang orang di BMCI Jatim sangat menyambut terbuka pada siapa saja yang mau bergabung ke dalam komunitasnya. Kalopun ada rasa malu atau canggung sebelum memutuskan bergabung atau berkenalan dengan orang orang di komunitas ini, saya kira itu sangat manusiawi.

Seiring berjalannya waktu dan seringnya berkomunikasi baik di sosial media atau ketika ada acara-acara yang diagendakan, pasti semuanya akan menghilang dengan sendirinya dan akan berganti rasa kangen, sayang, kekeluargaan yang susah dijelaskan, susah dijabarkan dengan kata kata.

Kenapa saya tertarik ikut gabung di komunitas ini ?

Alasan utamanya adalah saya domisili di Surabaya, jadi asal ada waktu, maka kemungkinan besar saya juga pasti akan bisa datang menghadiri acara-acara yang diadakan di jawa timur.

Alhamdulillah beberapa kali bisa disempatkan hadir, ya meskipun baru sebatas Surabaya dan Sidoarjo saja. Alasan kedua karena saya memang suka dengan india, bukan hanya film atau musiknya. Tapi semua hal yang berkaitan dengan India saya suka (kecuali macet sama kumuhnya).



Intinya menurut saya komunitas BMCI Jatim ini adalah satu-satunya komunitas pecinta hal hal yg berkaitan dengan India TERBESAR di jawa timur.

BMCI Jatim adalah komunitas yang memiliki anggota anggota dengan talenta talenta handal. Bagaimana tidak ? Dari yang saya belum kenal saja saya sudah kagum, dan rasa kagum itu semakin bertambah karena di komunitas ini semuanya ada. Dari yang jago IT, jago Nari, Jago nyanyi, Jago editing, sampe yg biasa bikin subtittle pun BMCI Jatim punya. Pokoknya salut buat BMCI Jatim.

Sebelum menutup tulisan ini buat yang masih malu malu untuk mengakui suka India, ketika ada orang yg bertanya :
"Kenapa suka india?"

Jawab saja "gak perlu ada tanya ketika suka sesuatu hal yang saya suka".

"Kenapa koq india?"

Jawab saja "saya suka India bukan berati saya tidak suka Indonesia"

"India kan norak?"

Jawab saja "itu soal selera, bagi saya sangat indah"

Mereka yang bicara negatif atau memandang sebelah mata tentang film atau lagu India itu hanya karena mereka tidak mencoba mengenal, mereka tidak mencoba mencari tahu letak keindahannya dimana.

Bukankah semua hal didunia ini punya dua sisi ? Bagian yang baik silahkan ditiru silahkan dikembangkan, bagian yang kurang baik jangan ditiru, dan sangat dianjurkan untuk ditinggalkan.

(Aarun Shah)