Review Series: Bandish Bandits (2020) - Perang Musik Klasik VS Musik Modern

Radhe (Ritwik Bhowmick) yang merupakan cucu Panditji, berjuang keras untuk bisa menerima  benang suci itu.  Tapi Radhe mulai terkontaminasi musik pop modern yang diperkenalkan oleh Tamanna (Shreya Chaudhary), seorang popstar dan youtuber populer. 

Tamanna datang ke Jodhpur untuk mengerjakan proyek lagu terbarunya dengan harapan akan bisa menjadi chartbuster. Tujuan hidupnya adalah untuk bisa berduet dengan bintang pop internasional Queen Eli. Tamanna dan Radhe membentuk Duo Singer bernama Bandish Bandits dengan tujuan untuk menggabungkan unsur lagu klasik dan pop dalam sebuah lagu. 

Ketika deadline latihan musik klasik berbenturan dengan agenda lagu popnya,  Radhe mulai mendapat masalah. Tekanan dari Panditji yang menuntut totalitasnya dalam bernyanyi, bertabrakan dengan jadwal shooting v-klip Bandish Bandits.

Di sisi lain, Panditji mendapatkan tantangan dari mantan murid terbaiknya; Digvijay Rathod. Digvijay menuntut seluruh harta, padepokan, dan gelar penyanyi tradisional terbaik menjadi miliknya.  Digvijay menantang murid-murid Panditji bertanding dalam kompetisi tahunan Sangeet Samrat.

Dapatkah Radhe tetap setia pada musiknya sendiri dan warisan keluarganya? Atau akankah dia kehilangan segalanya saat mencoba untuk menggabungkan keduanya? Bagaimana dengan kompetisi Sangeet Samrat?

Review Film Bandish Bandits

10 seri Bandish Bandits tampil bak udara segar saat ruang web India dibanjiri dengan segudang thriller kriminal / psikologis. Sambutan penonton pun luar biasa. Rating Peninton di IMDb pun cukup tinggi; 8,7/10. Sementara rating kritikus masih beragam.

Jika biasanya musik dan lagu di dalam film India tampil untuk pemanis sebuah film, maka Bandish Bandits menjadikan keberadaan musik dan lagu sebagai nyawa film ini. Berbagai teknik bernyanyi tingkat tinggi divisualkan secara indah. Bagaimana urat leher itu menonjol, mulut itu berteriak, kadang parau, kadang melengking tinggi, kadang juga mendesah, sungguh sebuah pertunjukan yang bisa membuat pendengarnya merinding.

Perdebatan tentang musik klasik tradisional dengan musik pop kekinian disajikan secara vulgar. Generasi masa kini mengejek musik klasik bagai suara kambing yang tercekik, sementara golongan tradisional menanggapi sinis musik kekinian yang tak bervisi dan hambar, tanpa rasa dan datar. Tapi Radhe berpendapat lain; Tugas seniman adalah menyatukan segala perbedaan menjadi sebuah komposisi nada dan suara yang harmonis nan indah. 

Tak sekedar bacot, Radhe berusaha keras membuktikan omongannya. Meski orang-orang tercinta di sekitarnya satu-persatu menentang keputusannya, bahkan meninggalkannya.

Duo Amritpal Singh Bindra dan Anand Tiwari berhak mendapatkan semua penghargaan karena menciptakan pesta musik seperti Bandish Bandits. 

Naseeruddin Shah menunjukkan kepada kita trah aslinya sebagai seorang artis. Aktor yang benar-benar sempurna, penampilan Shah yang memukau bisa membuat Pandit Rathod benar-benar tak terlupakan. Dia adalah orang yang memiliki prinsip, ujian berat bagi semua musisi. 

Tentu saja, Pandit bukanlah orang yang sempurna. Perlahan kita akan tahu bahwa ia juga memiliki  kekurangan yang justru berakibat fatal. Naseruddin Shah sangat cocok beradu akting dengan Atul Kulkarni yang berperan sebagai Digvijay Rathod. 

Sementara pertunjukan lain juga tidak buruk, Tridha Choudhury layak mendapat perhatian khusus untuk perannya yang singkat namun berkesan sebagai penyanyi muda bernama Sandhya. 

Tapi, yang  yang luar biasa tentu saja layak dialamatkan kepada trio Shankar Mahadevan, Ehsaan Noorani, dan Loy Mendonsa. Berkat ketiganya kita bisa menyaksikan Bandish Bandits dan merasakan pengalaman musik yang sangat memukau.

Trailer Film Bandish Bandits