Bioskop telah berubah dengan zaman baru, di mana banyak penghargaan diberikan kepada pembuat film yang siap menghadirkan cerita penting. Berkat platform OTT , banyak sineas yang bisa lebih aktif dan kreatif dalam menampilkan karya seninya dari yang kita saksikan belakangan ini.
Antologi ini diadopsi oleh beberapa pembuat film yang bersatu untuk memberikan pesan penting yang bisa menghangatkan atau mengganggu pikiran. Rilis baru-baru ini di Netflix , " Ajeeb Daastaans ," adalah salah satu yang sangat sayang untuk dilewatkan.
"Ajeeb Daastaans" menceritakan kisahnya dalam empat cerita, dan merupakan antologi yang harus ditonton. Di bawah ini kami akan membahas cerita-cerita dalam antologi ini.
Majnu
Cerita pertama berfokus pada gembong penjahat lokal, Babloo (Jaideep Ahlawat), yang terpaksa harus menikahi putri seorang politikus, Leepakshi (Fatima Sana Shaik). Karena perjodohan ini, Babloo menjelaskan pada malam pertama bahwa dia tidak mengharapkan cinta dari Leepakshi dan tidak ingin terlibat perasaan dengannya. Kondisi tersebut membuat Leepakshi mencari cinta lain, yang ia temukan pada karyawan baru yang direkrut suaminya, Raj Kumar (Armaan Ralhan). Tindakan seorang wanita yang mencari cinta ini menyebabkan perasaan cemburu yang paling umum dirasakan suami manapun. Situasi kacau akhirnya membentuk sisa cerita, yang anehnya sangat menyenangkan. Bahkan twistnya juga sangat mencengangkan. Sampai saya melongo dibuatnya. 😆😆😆
Disutradarai dan ditulis oleh Shashank Khaitan, "Majnu" mengambil kesucian, gairah, dan dorongan hati. Cerita bermain di seputar standar sosial, norma masyarakat, dan praduga dari pasangan menikah, serta hubungan keluarga yang seharusnya berwibawa. Namun, “Majnu” terasa dangkal dalam menangkap kedalamannya.
Yang paling menarik dari cerita ini adalah penampilan para pemerannya yang berbakat seperti Jaideep Ahlawat, yang kembali tampil menonjol, bersama dengan Fatima Sana Shaikh. Sebagai pemeran pendukung, Armaan Ralhan juga memberikan kemampuan akting yang bagus. Secara keseluruhan drama yang memiliki kecenderungan tindak kekerasan ini terasa lebih hangat.
Ankahee
Cerita kedua film ini adalah tentang pasangan suami istri Natasha (Shefali shah) dan Rohan (Tota Roy Chowdhury). Putri remaja mereka mengalami kehilangan pendengarannya. Sementara Natasha adalah seorang ibu yang peduli, dia memulai dan beradaptasi dengan kondisi anaknya dengan menggunakan bahasa isyarat. Suaminya, Rohan, tidak siap memberikan waktu untuk situasi ini, dan menginginkan solusi instan.
Sementara sang anak mengalami masalah, Natasha mendapat perhatian dari fotografer bisu-tuli, Kabir (Manav Kaul), yang pandai bahasa isyarat. Hubungan mereka tidak memiliki suara, namun terhubung dengan baik. Cerita pendek ini menunjukkan dengan baik apa yang terjadi dalam pernikahan yang bermasalah karena perubahan situasi dan kondisi. Hidup akan menemukan jalannya dan memunculkan kejutan-kejutan aneh.
Disutradarai oleh Kayoze Irani dan ditulis oleh Uzma Khan dan Sumit Saxena. Ankahi, "Ankahee" menyentuh hal-hal yang berbeda tentang cara berkomunikasi. Salah satu elemen kreatif yang ditampilkan oleh Irani adalah cara protagonis utama menyampaikan diri mereka dengan sempurna tanpa adanya percakapan verbal, yang membantu Anda memahami kejadiannya. Ceritanya melihat secara singkat kekurangan sebuah perkawinan, dalam diam. Ankahi membingkai pesan halus dari karakternya untuk disayangi.
Shefali Shah layak mendapat perhatian khusus atas penampilannya yang luar biasa, serta Manav Kaul; chemistry mereka dalam film itu sempurna. Ceritanya berkaitan dengan keheningan dan getaran, keyakinan yang goyah, bersama dengan gerakan, sinyal, menempatkan perasaan, dan ledakan batin. Ankahee (Yang Tak Terucapkan) sebuah cerita singkat yang sangat menyentuh.
Khilauna
Cerita “Kilauna” berfokus pada seorang wanita muda kelas bawah perkotaan, Meenal (Nushrat Bharucha), yang bekerja di sebagai PRT untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga adik perempuannya, Binny (Inayat Verma). Hari-hari biasa Meenal biasanya terdiri dari jam kerja yang padat. Namun di waktu senggangnya, ia sempatkan berbincang dengan pria penyetrika baju, Sushil (Abhishek Banerjee).
Namun, ketika listrik di rumahnya padam, Meenal berusaha bekerja di rumah Pak RW agar bisa mendapatkan rekomendasi untuk penyambungan listrik baru. Kejadian tak terduga membuat Meenal menjadi tersangka sebuah kasus pembunuhan. Bayi putra Pak RW meninggal dengan cara yang sadis. Siapa pembunuhnya?
Disutradarai oleh Raj Mehta dan ditulis oleh Sumit Saxena, "Khilauna" ingin bercerita tentang perjuangan rakyat kelas bawah hanya demi memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ceritanya menggugah pikiran dan meresahkan, serta berbicara tentang realitas zaman modern. Nushrat Bharucha sangat bagus dalam peran Meenal. Pemeran pendukung Inayat Verma --bocah cilik yang menggemaskan-- dan Abhishek Banerjee juga tak kalah bagusnya.
Geeli Pucchi
Geeli Pucchi mengikuti kehidupan Bharti (Konkana Sen Sharma), satu-satunya wanita yang bekerja di sebuah pabrik yang semuanya laki-laki. Para pria pabrik menganiaya dia karena kelas dan kasta sosialnya, yang dianggap rendah. Kehidupan Bharti yang biasanya tidak begitu baik berubah ketika seorang karyawan baru, seorang gadis kelas atas Priya Sharma (Aditi Rao Hydari), bergabung dengan pabrik.
Meskipun keduanya awalnya tidak di satu bagian, akhirnya mereka bertemu di tempat kerja yang didominasi laki-laki itu. Pertemuan Bharti dan Priya membuat mereka menjadi dekat hingga mereka berbicara tentang ketakutan dan pergumulan hidup mereka.
Geeli Puchhi berhasil menampilkan narasi persahabatan, cinta, hubungan dengan rekan kerja, bahkan status sosial dan kasta, diungkap dengan cara yang sangat indah, bahkan mengejutkan. Neeraj Ghaywan dan Sumit Saxena mengarahkan dan ikut menulis cerita ini, yang membahas jauh ke dalam prasangka sosial yang berteriak untuk disejajarkan. Beberapa kesulitan yang mereka tanggung dan langsung terlihat, sementara kesulitan yang lain lebih tertutup dan intim.
Konkana Sen Sharma membara dalam perannya sebagai Bharti, pemikiran batin karakternya bisa terlihat jelas. Di sisi lain, Aditi Rao Hydari secara sempurna menampilkan perannya dengan paduan sempurna antara ketenangan dan kepolosan.
Penonton dapat dengan mudah terhubung pada penggambaran mereka. Setiap baris dialog yang disampaikan oleh kedua aktris tersebut sangat polos, lugas, dan penuh makna. Bahkan di setiap ekspresi yang mereka tampilkan, kita bisa melihat apa yang sebenarnya ingin disampaikan secara tersirat.
Epilog
Ajeeb Daastaans —seperti namanya — mengambil cerita yang merupakan realitas meresahkan yang kita jalani sehari-hari. Setiap cerita membawa pesan kritis yang berbeda dan akan memberikan pemikiran yang mendalam bagi penonton. Ceritanya menyelami subjek umum, namun kompleks. Kebencian, prasangka, dikucilkan, dan gairah, disajikan dengan gambar indah dan dialog penuh makna. Setiap pembuat film, penulis, dan aktor telah menampilkan karya terbaiknya, setiap detiknya layak untuk ditonton, dicermati, lalu dipikirkan.
Ajeeb Daastaans tidak diragukan lagi akan menjadi sebuah film antologi yang wajib ditonton akhir pekan ini Ajeeb Daastaans tayang di Netflix .