Sinopsis Series: Ray, Antologi Satyajit Ray Tayang Di Netflix

Sinopsis Series: Ray, Antologi Satyajit Ray Tayang Di Netflix

Film India - Berdasarkan cerita pendek yang ditulis oleh Satyajit Ray, film Ray adalah film antologi yang terdiri dari 4 cerita dan disajikan dalam 4 seri. Masing-masing seri memiliki durasi +/- 1 jam. Dua film di sutradarai oleh Srijit Mukherji, dan dua lainnya masing-masing disutradarai oleh Abhishek Chaubey dan Vasan Bala.

Buat yang tidak suka nonton film series, Ray ini sangat cocok untuk dinikmati. 4 serie-nya tak saling berkaitan. Jadi, penonton tak perlu kuatir dengan lanjutannya, karena memang tidak ada lanjutannya.

Apa saja ceritanya? Yuk simak dimari 👇

RAY CERITA 1: FORGET ME NOT (JANGAN LUPAKAN AKU)

Film yang pertama dalam antologi ini berjudul 'Forget Me Not', disutradarai oleh Srijit Mukherji. Film yang bercerita tentang drama balas dendam yang berpusat pada tokoh Ipsit (Ali Fazal), seorang pengusaha sukses dengan otak yang cemerlang, kelebihan yang sangat dia banggakan. Tapi, banyak hal terjadi, dan Ipsit mulai lepas kendali saat dia bertemu dengan seorang wanita yang mengaku dari masa lalunya. Ipsit yang memiliki otak bak komputer itu, tidak pernah ingat pada wanita itu.

Gara-gara kehadiran wanita itu, kehidupan Ipsit berubah drastis. Jadwal rapat dan bisnisnya mulai berantakan. Ada apa dengan Ipsit? Siapa wanita itu sesungguhnya? Sebuah twist mengejutkan akan diungkap di akhir cerita. Dengan durasi 1 jam 4 menit, Forget Me Not akan membuat penonton betah.

 

RAY CERITA 2: BAHRUPIYA (PENYAMARAN)

Cerita kedua digarap oleh sutradara Mukherji berjudul Bahrupiya, terinspirasi dari cerpen berjudul Bahuroopi karya Satyajit Ray. Skenario film ini ditulis oleh Siraj Ahmed. Sebuah thriller psikologis yang cukup mengganggu dengan tokoh utama bernama Indrashish (Kay Kay Menon). Tokoh utama ini memutuskan untuk membalas orang-orang yang telah dianggap menganiaya dirinya. 

Sebagai tatarias artis, Indrashish mahir membuat berbagai macam riasan sesuai skenario. Namun, hidupnya selalu dalam tekanan. Cintanya ditolak oleh artis yang biasa dia rias. Sewa rumah yang tak terbayarkan hingga 4 bulan. Di tempat kerjanya Indrashish selalu mendapat tekanan dari para atasannya dengan ancaman akan dipecat. 

 Hidupnya mendadak berubah ketika Indrashish mendapatkan warisan dari neneknya; sebuah buku tata rias dan uang yang lumayan banyak. Berkat buku itu, Indrashish semakin mahir membuat tatarias, bahkan dia berhasil menciptakan identitas yang berbeda untuk dirinya sendiri tanpa diketahui orang-orang dekatnya. Tujuan utamanya untuk balas dendam. 

Berhasilkah Indrashish membalas orang-orang yang telah menyakitinya? Benarkah tak ada yang mengetahui identitas aslinya?

RAY CERITA 3: HUNGAMA HAI KYON BARPA

Digarap oleh Abhishek Chaubey, yang pernah membuat film-film seperti Ishqiya, Udta Punjab dan Sonchiriya. Hungama Hai Kyon Barpa mengadaptasi cerpen karya Satyajit Ray. Film ketiga ini bisa dikategorikan sebagai 'dark humor'. Tidak ada adegan lucu di film ini.

Musafir Ali (Manoj Bajpayee), seorang penyanyi ghazal, sedang dalam perjalanan menuju Delhi. Di dalam kereta, Ali bertemu dengan Aslam Baig (Gajraj Rao), seorang jurnalis olahraga. Dari percakapan 2 ini penonton akan dibawa menelusuri latar belakang kedua tokoh utama. Hingga percakapan beralih pada kasus hilangnya jam saku 'Khushbakht' yang dimiliki oleh Aslam 10 tahun lalu. Jam saku tersebut tampaknya memiliki peran penting bagi kehidupan Aslam, -dan juga Ali. 

Pertunjukan yang meriah oleh Manoj Bajpayee, Gajraj Rao dan ansambel, bersama dengan musik yang digunakan dengan sangat tepat, membuat jalannya acara tetap meriah.

 

RAY CERITA 4: SPOTLIGHT (SOROTAN CAHAYA)

Film ke-empat ini dimulai dengan sebuah kutipan oleh Satyajit Ray; 

Selalu ada ruang untuk improvisasi". 

Harshvardhan Kapoor berperan sebagai seorang bintang film besar, Vikram Arora. Suatu hari dia bersama kru menginap di sebuah hotel. Konon hotel ini pernah menjadi tempat menginap penyanyi terkenal, Madona. Vikram memesan kamar yang pernah ditinggali oleh Madona itu.

Sebagai bintang film, kemana pun Vikram pergi selalu menjadi perhatian orang-orang di sekitarnya. Pegawai hotel, restoran, pejabat, bahkan polisi juga selalu memperhatikan sang artis. Semuanya berjalan normal hingga tersiar kabar ada seorang tokoh agama 'sejuta umat' yang akan mengadakan kegiatan keagamaan di kota itu. 'Didi' sebutan tokoh agama wanita itu (Radhika Madan). 

Semua orang memuja-muja 'Didi'. Perhatian publik kepada Vikram mendadak berubah. Semua orang di sekelilingnya pun takluk pada pesona 'Didi". Bahkan di hotel, kamar Vikram terpaksa harus dipindah, karena kamar tersebut untuk 'Didi'. Awalnya Vikram tidak mau kamarnya di tukar, akan tetapi semua pihak tak ada yang mau membantu Vikram. 

Siapakah Didi, itu?

Disutradarai oleh Vasan Bala, yang sebelumnya membuat Mard Ko Dard Nahi Hota yang unik itu. Spotlight dibuat berdasarkan cerita dengan judul yang sama. Sama anehnya seperti Mard Ko Dard Nahi Hota, film ini membawa kita untuk melihat sisi lain dari kehidupan 'artis' atau 'tokoh publik' yang selalu mendapatkan sorotan di masyarakat.

PENUTUP

Itulah 4 cerita dalam antologi film berjudul RAY tayang di Netflix sejak 25 Juni 2021. Dengan durasi masing-masing 1 jam,  film ini bisa ditonton secara terpisah. Beberapa film cukup menarik, sedangkan lainnya pun tak kalah menariknya. Tergantung selera penonton.

Untuk review masing-masing film, ikuti terus filmindia.my.id

Setelah membaca artikel berjudul Sinopsis Series: Ray, Antologi Satyajit Ray Tayang Di Netflix ini, apa pendapatmu? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India semuanya ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia di tautan ini..



Next Post Previous Post
2 Comments
  • Anonim
    Anonim 28 Juni 2021 pukul 15.24

    Keren, auto nonton buat nambah daftar

  • Uziek
    Uziek 28 Juni 2021 pukul 15.51

    Silahkan gan Lutfilur.. film India yg ga ada tari-tariannya..

Add Comment
comment url