Review Film: Shiddat, Nekat Demi Cinta

Uziek

Okt 20, 2021

Ketika pertama kali posternya di rilis, para penggemar film India langsung antusias. Sepasang kekasih sedang menari, si Cowok mencium kekasihnya dengan posisi sambil mengangkat pasangannya dengan latar belakang kota London. Tidak istimewa sih, tapi menarik. Ketika lagu-lagu soundtrack-nya diperkenalkan, ketertarikan publik semakin kuat.

Shiddat, dalam bahasa Indonesia adalah semangat. Drama percintaan berbahasa Hindi ini dibintangi oleh Sunny Kaushal dan Radhika Madan dengan sutradara Kunal Deshmukh. Shiddat mulai tayang sejak tanggal 1 Oktober 2021 di jaringan Disney+ Hotstar.

Sebelum kalian memutuskan untuk menontonnya atau tidak, simak duku ulasan film Shiddat dari filmindia.my.id

Sinopsis Film: Shiddat

Jaggi (Sunny Kaushal) bersama 3 orang sahabatnya menyusup ke acara pernikahan Gautam (Mohit Raina) dan Ira (Diana Penty). Pada saat acara sambutan dari Gautam, dia bercerita tentang pertemuannya dengan Ira dan alasannya memilih dia sebagai pendamping hidup. Jaggi terpesona oleh kata-kata sambutan Gautam dan menjadikannya sebagai filosofi hidupnya.

Tiga tahun kemudian, Jaggi sedang berada di kamp olahraga untuk pelatihan dan persiapan tanding tim hoky-nya. Di waktu senggangnya, Jaggi nongkrong di kolam renang tempat latihan atlet renang cewek. Akibat ulah usilnya, Jaggi bertemu Kartika (Radhika Madan). Sebuah pertemuan yang menyebabkan Jaggi jatuh cinta pada pandangan pertama. Berkat kegigihan Jaggi yang unik, akhirnya Kartika pun membalas cinta Jaggi.

Apa yang tidak diketahui Jaggi adalah; Kartika telah dijodohkan oleh orang tuanya. Pernikahannya akan berlangsung 3 bulan lagi, di London. Kartika memberi tahu Jaggi (Sunny Kaushal) bahwa jika dia masih merasakan hal yang sama tentangnya setelah tiga bulan, dan bisa hadir di acara pernikahannya di London, Kartika berjanji akan membatalkan pernikahannya.

Jaggi yang terinspirasi dari pidato Gautam saat menyelundup di acara pernikahannya, terus meyakini bahwa Kartika adalah takdirnya. Jaggi dari India menuju London untuk menemui Kartika akan bisa dilakukan dengan mudah jika Jaggi punya uang dan dokumen legal, --hal yang tak dimiliki Jaggi. Dia nekat dengan segala keterbatasannya.

Demi cintanya kepada Kartika, Jaggi nekat berangkat ke London lewat jalur ilegal, menjadi imigran gelap. Resiko besar itu seolah kecil bagi Jaggi. Jarak 6.000 KM dari India ke London bagai sejengkal tangan. Bahkan, jika pun harus berenang, akan dilakukan Jaggi. Dia merasa bahagia bisa melakukan segenap kemampuannya demi cintanya kepada Kartika.

Di jaman yang serba canggih seperti sekarang, usaha Jaggi terlihat gila dan mustahil. Memang pada akhirnya dia bisa tiba di Eropa, tepatnya di Perancis. Tempat dimana Jaggi berhasil ditangkap pihak kepolisian. Tempat dimana Jaggi kembali bertemu dengan Gautam dan Ira. Tempat yang berjarak hanya 20 mil dari kota London. Dan waktu pernikahan Kartika kurang 3 hari lagi.

Apakah Kartika serius dengan ucapannya?
Apakah Kartika akan menepati janjinya?

Saksikan Shiddat, mulai tayang tanggal 1 Oktober 2021 di jaringan Disney+ Hotstar.

Review Film: Shiddat

Jika anda membaca sinopsis film Shiddat di atas, saya yakin anda akan teringat puluhan film India yang memiliki alur cerita yang mirip seperti itu. Tentu saja Dilwale Dulhania Le Jayenge adalah film paling populer diantara puluhan judul film bollywood dengan alur cerita semacam itu.

Anda tidak salah jika menganggapnya demikian, karena saya pun awalnya beranggapan seperti itu. Sinopsis yang saya sampaikan tadi hanya sepertiga dari total durasinya, 2 jam 26 menit. Anggapan itu mendadak berubah ketika kejutan demi kejutan terjadi pada Jaggi seiring guliran narasinya.

Tidak hanya mengutip Dilwale Dulhania Le Jayenge (DDLJ) yang menjadi referensi dari Shiddat, Jaggi dan Kartika adalah remaja jaman now yang realistis, logis, dan praktis, --meskipun jalan ceritanya banyak yang tidak logis. Kartika tahu bahwa ucapannya adalah untuk menenangkan Jaggi dan memutuskan hubungannya secara halus. Bagi Jaggi, Kartika adalah hidupnya. Apapun akan dia lakukan demi untuk menunjukkan bahwa Kartika adalah nomer satu di dalam hatinya. Jaggi tidak peduli meski berkali-kali ditolak cintanya. Sama seperti dia tidak peduli dengan segala resiko yang akan dihadapinya.

Berbeda dengan Jaggi. Gautam yang baru menikah 3 bulan, menemukan perbedaan besar pada pasangannya, Ira. Perbedaan itu menyebabkan mereka harus berpisah dan segera merencanakan perceraiannya secara resmi. Keduanya sama tak mau mengalah. Tetap bertahan pada perbedaan masing-masing tanpa usaha untuk menjembatani perbedaan itu.

Sesuai judulnya, Shiddat adalah semangat pantang menyerah --kalau tidak disebut nekat, yang coba ditunjukkan oleh Kunal Deshmuk melalui tokoh Jaggi. Semangat yang bisa diteladani tidak hanya oleh Gautam, tetapi juga penonton. Apakah pesan moral ini bisa tersampaikan dengan baik? Bagi saya, IYA.

Bukan berarti Shiddat tanpa cela. Kisah romantis yang berhasil itu adalah kisah yang bisa menyentuh perasaan penontonnya. Sayangnya Shiddat mengambil sudut pandang Jaggi. Pergolakan batin Kartika kurang terekspos dengan baik, sehingga ketika sisi emosional yang ingin ditunjukkan oleh Kartika kurang berhasil. Andai saja cerita dari sisi Kartika lebih banyak, mungkin efek emosionalnya akan lebih berdarah-darah. 😭😭😭😭

Terlepas dari kekurangannya, penempatan lagu-lagu di dalam adegan film Shiddat cukup pas. Apalagi lagu Yamma Yamma dari filmnya Amitabh Bachchan yang berjudul Shaan, keren! Garapan musik dari Sachin - Jigar sangat pas dengan emosi cerita. Baarbadiyan, Hum Dum, dan Shiddat Title Track yang menjadi favorit saya.

Penutup

Sebagai film romansa ala bollywood, Shiddat memang tidak menawarkan hal baru. Premisnya telah banyak dilakukan oleh pendahulunya. Namun, kehadiran Shiddat yang unik dengan alur cerita kekinian dan tak terduga, bisa dipastikan akan dapat menghibur para penontonnya.