Review Film: Squad, Debut Rinzing Denzongpa
Squad menandai debut putra Denny Denzongpa, Rinzing Denzongpa dan Malvika Raaj. Keduanya adalah artis film India baru. Squad , streaming di Zee5, ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Nilesh Sahay, yang juga merupakan penata laga film tersebut.
Jika Rinzing Denzongpa adalah putra aktor veteran Danny Denzongpa, maka Malvika Raaj adalah keponakan Anita Raaj. Pasangan ini pertama kalinya diperkenalkan kepada publik. Keduanya memiliki darah artis dari seniornya. Apakah kehadiran bintang utama ini bisa sesuai harapan penonton?
Mari kita simak ulasan Film India berikut ini.
Sinopsis Film Squad
Squad adalah tentang sekelompok tentara elit India yang dikirim ke Eropa Timur untuk menyelamatkan putri seorang ilmuwan terkenal yang diculik. Gadis berusia enam tahun itu hilang dari rumahnya di Adjara, Georgia. Pasukan khusus itu harus menghadapi pasukan elit dari beberapa negara yang mengincar anak yang sekecil itu.
Regu penyelamat yang dipimpin oleh komandan Bhim Rana (Denzongpa), seorang pria yang didera rasa bersalah karena tiga tahun lalu, ia gagal menyelamatkan seorang gadis kecil dari ledakan maut di Kashmir. Bhim telah lama menghilang dari peredaran, dan tenggelam dalam rasa bersalah bersama alkohol.
Nandini Rajput (Pooja Batra), kepala NERO, berhasil melacak Bhim. Dia harus membujuk Bhim dan meyakinkannya untuk keluar dari masa pensiun untuk menjalankan misi ini.
Bhim bergabung dengan Aria (Malvika Raaj), Addy (Tanisha Dhillon) dan Amit Dixit (Amit Gaur). Mereka bersatu ke medan perang, meski masing-masing tidak mengerti apa yang sedang mereka hadapi.
Pertanyaannya, kenapa anak itu diburu oleh banyak negara? Apakah Bhim Rana berhasil menjalankan misinya?
Review Film Squad
Cerita, Skenario, Koreografi dan Sutradara
Sepanjang sejarah Bollywood, peluncuran debutan biasanya dilakukan dalam genre drama aksi. Dia digambarkan mampu menghadapi hingga 50 penjahat sekaligus. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sang hero adalah lelaki sejati, seorang calon bintang potensial di masa depan.
Namun, pertunjukan dan penceritaan sering kali diabaikan oleh pembuat film. Mereka terbiasa menampilkan seorang hero berjalan dalam gerakan lambat dengan ledakan bom yang terjadi di belakangnya. Mereka mengira adegan itu keren. Padahal tidak ada kebaruan yang tersisa dalam aksi generik seperti ini. Film-film seperti itu sering kali dengan mudah dilupakan penonton.
Squad dimulai dengan cara umum film aksi, helikopter meraung-raung, dan suara misterius di latar belakang saat kamera bergerak menangkap gambar situasi. Penonton kemudian diperkenalkan pada kamp Pakistan yang sedang meracik narkoba. Tidak ada satu hal pun tentang film yang menarik perhatian penonton atau membuatnya terasa alami.
Pembuatnya hanya mengandalkan suara pada beberapa menit adegan awal film. Lalu penjahat diperkenalkan sebagai pria bermata abu-abu. Bahkan musik yang intens tidak bisa membuatnya terlihat menakutkan. Dialognya pun tidak meninggalkan dampak apa-apa.
Squad ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Nilesh Sahay, yang juga merupakan penata laga film tersebut. Seorang juru masak yang menangani terlalu banyak pekerjaan. Hasilnya adalah Soto Lamongan yang rasanya terlalu hambar. Cerita yang sangat biasa, dinarasikan dengan cara usang, serta dipresentasikan dengan menggunakan teknologi seadanya --jika tak mau disebut amatir.
Pemeran
Rinzing Denzongpa sebagai pemeran utama gagal memberikan 'sikap' atau 'keterampilan' yang biasanya ditampilkan oleh bintang aksi. Ada dua jenis hero untuk film aksi;
- Pria dengan sikap macho seperti Sylvester Stallone, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger, John Abraham, atau Hrithik Roshan.
- Atau pria lincah berlompatan dan meliuk-liuk untuk memukul dan menendang seperti Jet Li, Jacky Chan, Jason Statham, Iko Uwais, Tiger Shroff , atau Vidyut Jamwal.
Rinzing, sejauh ini, tidak termasuk pada kelompok keduanya. Dia secara visual statis saat menyampaikan dialog. Pukulannya juga tidak memiliki kekuatan yang berdampak besar pada musuh-musuhnya. Meskipun penonton mengharapkan Rinzing masuk urutan aksi tinggi, ternyata dia hanya memelintir leher musuh. Untuk menyebut Rinzing sebagai bintang aksi, sepertinya masih memerlukan banyak pembutktian di masa yang akan datang.
Film Bollywood telah memiliki Akshay Kumar, atau teman seangkatan Rinzing, Tiger Shroff. Jalan yang harus dilalui aktor-aktor itu sangat panjang sebelum akhirnya mendapatkan gelar bintang. Rinzing, dari sisi sikap ataupun martial art-nya kurang begitu meyakinkan. Dia terlihat sedang berakting, bukan bermain film. Dia harus banyak berlatih untuk akting dan beladiri, pun jika diperlukan bisa belajar ke biara shaolin terdekat.
Malvika Raaj memberikan kinerja yang generik, umum, dan sulit untuk bersinar dalam film biasa ini. Penampilannya cukup baik, akan tetapi dia dirugikan oleh naskah yang terlalu lemah. Urutan aksinya dapat diprediksi dan terkadang norak. Semua dikoreografikan hanya untuk memenuhi durasi. Karakternya tidak memiliki dimensi lain, selain rasa patriotisme yang dipaksakan.
Jika harus dibandingkan dengan Rinzing, Malvika Raaj memiliki penampilan yang lebih baik. Malvika adalah contoh sempurna untuk menjadi korban dari naskah dan penyutradaraan yang lemah.
Sementara aktor senior Pooja Batra memasuki narasi secara tiba-tiba. Dia mencoba untuk berbaur dengan para tokoh utama. Akan tetapi berkat skenario yang membosankan selama lima menit berturut-turut, aktris senior itu tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan film. Lebih buruk lagi, kamera bergerak dalam sudut yang berbeda saat Pooja mengucapkan dialognya dengan perlahan.
Lagu dan Musik
Squad tidak kenal lelah dalam upayanya untuk dapat bisa diprediksi dan membosankan. Untungnya Squad memiliki lagu yang enak didengarkan. Lagu berjudul Baras Ja Tu yang musiknya digarap oleh Amjad Nadeem Aamir dan lirik ditulis oleh Amjad Nadeem dinyanyikan oleh Srishti Bhandari terasa cukup nyaman di telinga. Lagu berjudul 'Zindagi' juga enak.
Meskipun hampir semua lagu yang ada hanya sebagai backsound, setidaknya lagu-lagu dari film Squad bukan lagu daur ulang yang sedang mewabah di bollywood.
Penutup
Secara keseluruhan, film India Squad cukup mengecewakan bagi saya. Baik dari sisi akting, cerita, ataupun laga yang dihadirkan, semuanya terasa hambar. Beruntung Squad memiliki lagu-lagu yang enak.
Jika anda memiliki waktu luang, tonton saja film ini. Tak ada ruginya. Squad tayang di Zee5 mulai 12 Nopember 2021.
Squad
SQUAD |
|
Directed by |
|
Written by |
Nilesh Zaheeda Sahay |
Produced by |
|
Starring |
Rinzing Denzongpa |
Cinematography |
Anshuman Singh Thakur |
Edited by |
Debjan Bose |
Music by |
Sonal Pradhan |
Production |
Indian Media Entertainment Network |
Distributed by |
|
Release date |
|
Running time |
124 minutes |
Country |
India |
Language |
Hindi |
Setelah membaca artikel berjudul Review Film: Squad, Debut Rinzing Denzongpa ini, apa pendapatmu? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.
Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India semuanya ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia di tautan ini..