Review Film: Shyam Singha Roy, Pembuktian Reinkarnasi Secara Hukum
Tema reinkarnasi bukanlah hal baru dalam film India. Kita takkan pernah kesulitan untuk menyebutkan judul film India yang memiliki tema reinkarnasi. Di masa lalu kita sudah menyaksikan film 'Hamesha yang dibintangi oleh Saif Ali Khan. Atau kita bisa menonton kembali film 'Om Shanti Om' yang sukses mempopulerkan Deepika Padukone.
Satu kesamaan dari berbagai judul film India bertema reinkarnasi yang pernah dibuat itu adalah; tokoh utama hidup kembali di masa yang berbeda untuk membalas dendam. Namun berbeda dengan Shyam Singha Roy, balas dendam bukanlah tema utama film ini.
Untuk lebih jelasnya tentang tema film ini, Anda bisa membaca sinopsisnya disini.Pada artikel ini saya ingin sedikit mengulas tentang film Shyam Singha Roy setelah saya menontonnya kemarin. Mungkin akan ada sedikit spoiler, meski saya telah berusaha keras untuk tidak membocorkannya.
Review Film Shyam Singha Roy
Cerita
Seperti telah disebutkan di atas, film ini tentang reinkarnasi. Tapi reinkarnasi disini hanya sedikit unsur saja. Shyam Singha Roy (SSR) lebih dominan tentang drama percintaan. Bisa dibilang romansa yang dibumbui dengan unsur reinkarnasi dan ruang sidang. Dua unsur yang saya sebutkan belakangan tadi hanya untuk menggerakkan jalan cerita dan membuatnya terlihat berbeda dari cerita cinta lainnya.
Tokoh utamanya adalah Vasudev, seorang sutradara yang baru saja sukses dengan film perdananya. Saat Vasudev jumpa pers untuk memulai pembuatan film dalam versi Hindi, mendadak dia ditangkap karena karyanya diduga hasil plagiat dari sebuah buku yang terbit 50 tahun lalu. Buku itu karya Shyam Singha Roy.
Vasudev di masa kini harus berurusan hukum dengan kerabat Shyam Singha Roy. Pertempuran sengit di meja hijau itu tak terelakkan. Masing-masing kubu dengan dibela pengacara yang gigih memperjuangkan kliennya.
Di kubu Singha Roy, ada pengacara senior nomer wahid. Sedangkan di sisi Vasudev, hanya ada pengacara baru yang masih berjuang untuk bisa populer. Pertempuran 2 pengacara inj mengikuti template drama ruang sidang pada umumnya. Junior yang mengidolakan senior, harus bertempur membela klien. Sudah sering kita lihat di film-film India sebelumnya.
SSR mengambil jalur berbeda untuk memasukkan unsur reinkarnasi. Jika biasanya protagonis hidup lagi di masa kini untuk balas dendam, SSR tidak melalukan itu.
Film ini justru ingin mengatakan bahwa reinkarnasi itu ada dan bisa dibuktikan secara hukum. Terlepas dari logis atau tidaknya, saya suka jalur yang ditempuh penulis film ini. Sejauh yang saya ketahui, pembuktian reinkarnasi secara hukum adalah hal baru dalam film India.
Di sisi drama percintaan, SSR memiliki 2 cerita cinta. Pasangan Vasudev dan Keerti, serta Shyam Singha Roy dan Rosie. Kedua kisah cinta ini berbagi durasi.
Kisah Vasu dan Keerthi akan membuat penonton tersenyum. Sedangkan kisah cinta Shyam dan Rosie akan membuat penonton merinding karena keindahannya, juga akan membuat terharu karena perjuangannya.
Selain kisah cinta, Shyam Singha Roy juga dipenuhi banyak dialog-dialog keren. Tentang buku, tentang penulis, kebebasan, demokrasi, bahkan juga tentang cinta.
SSR juga mengkritisi tentang Kasta, pembunuhan demi kehormatan, dan perbudakan atas nama agama.
Banyak hal bermanfaat ketika anda menonton film ini. Meskipun beberapa adegan dan dialog agak dipaksakan, juga plothole, tetapi masih bisa ditolerir dengan segudang keindahan gambar, dialog, adegan, bahkan tarian.
Akting Pemain
Nani tampil menawan sebagai Vasudev dan Shyam. Tak perlu diragukan keahliannya itu. Jiwa pemberontaknya terlihat berbeda sesuai karakternya, namun tetap dengan kharisma yang sama. Adegan saat dia menghajar villain pun bisa membuat saya seolah ingin ikutan menghajarnya.
Sai Pallavi sebagai Maitreyi/Rosie mampu bikin merinding dengan gerakan tariannya. Kemampuannya ini di ekplor habis-habisan. Kita akan melihat 9 tarian klasik Sai Pallavi dalam perayaan Navarathi selama 9 hari. Plus bonus tarian seksi di tepi danau yang bikin.. WOW. 😱😱😱.
Kirthi Shetty sebagai Keerthi terlihat cantik dan menawan. Dia telah mengeluarkan semua hal terbaik dalam dirinya. Sayang, naskahnya tak memberikan banyak ruang untuknya.
Aktor pendukung lainnya biasa saja. Tak ada yang menonjol. Jisshu Sengupta sebagai kakak dari Shyam tak bisa berbuat banyak. Dia hanya melotot dan marah. Itu saja kelakuannya di film ini.
Hal lain yang perlu diapresiasi adalah sinematografinya. Sonu John Vergasse mampu menangkap gambar-gambar indah yang menambah sisi romantisme cinta Shyam dan Rosie. Dan kita pun seolah menembus ruang dan waktu menuju Bengali era 60-70 an. Keren.
Poin Minus
Selain masalah rasionalitas, beberapa celah narasi terasa sedikit mengganggu. Keerthi yang sejak awal begitu intens penampilannya, seolah hilang ditelan bumi di babak kedua. Entah bagaimana nasibnya kini.
Karakter Shyam yang radikal pun hanya terlihat pada dirinya sendiri. Bagaimana dia mampu mengubah pola pikir masyarakat melalui tulisan-tulisannya, tidak pernah ditampilkan secara gamblang.
Penutup
Sebagai hiburan, Shyam Singha Roy lebih dari cukup untuk disaksikan berulang kali. Kisah cinta yang romantis, tokoh karismatik, tarian klasik, dialog-dialog keren, dan gambar-gambar indah di sepanjang durasinya, adalah alasan kuat untuk menyaksikan film ini.
Shyam Singha Roy tayang di Netflix mulai tanggal 21 Januari 2022.
Shyam Singha Roy
- Durasi: 2 Jam 35 Menit
- Genre: Fiksi - Drama
- 24 Desember 2021
- Pemeran: - Nani, Sai Pallavi, Krithi Shetty, Madoanna Sebastian, Rahul Ravindran dan lainnya
- Sutradara: - Rahul Sankrityan
- Produser: - Venkat Boyanapalli
- Produksi: - Niharika Entertainments
- Musik: - Mickey J Meyer
Setelah membaca artikel berjudul Review Film: Shyam Singha Roy, Pembuktian Reinkarnasi Secara Hukum ini, apa pendapatmu? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.
Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India semuanya ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia di tautan ini..