Kisah Nyata Runway 34

Kisah Nyata Runway 34

Film India terbaru dibintangi oleh Ajay Devgn dan Amitabh Bachchan yang berjudul Runway 34 rilis hari ini (29/4) di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Jadwal tayang film Runway 34 bisa dilihat di postingan kami sebelumnya disini.

Seperti telah disebutkan di dalam banyak sumber, film Runway 34 dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada maskapai Jet Airways pada tanggal 18 Agustus 2015 di India. Pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit memberikan gambaran seperti apa kejadian sebenarnya.

Detail Penerbangan

Jet Airways Boeing 737-800 terdaftar dengan nomor registrasi VT-JFA. Pada 18 Agustus 2015, pesawat ini lepas landas sekitar tengah malam dari Doha, Qatar, menuju Cochin, India, dengan nomor penerbangan 9W555. Jumlah penumpang 141 orang. (Tidak disebutkan berapa awak kru pesawat.)

Setibanya di Bandara International Cochin, India, pihak otoritas bandar udara (ILS) memberikan ijin kepada pilot untuk mendarat di landasan pacu 27. Kondisi landasan saat ini memungkinkan mereka untuk turun hingga 200 kaki di atas tanah. Jarak yang cukup untuk pendaratan. Tingkat visibilitas (jarak pandang) awal adalah 3.500 m, dengan beberapa awan di ketinggian 1500 kaki.

Akan tetapi ketika pilot mendekat, mereka menemukan bahwa cuacanya ternyata jauh lebih buruk dari informasi ILS. Para kru tidak bisa melihat landasan pacu. Bahkan lampu landasan tidak terlihat pada ketinggian 320 kaki. 

Pilot melanjutkan terbang berputar di atas langit bandara.

Pesawat Boeing 737 tersebut tinggal masih memiliki 4.699 kg bahan bakar. Situasi tidak terlalu genting. Mereka memiliki dua pilihan: Beralih ke bandara lain atau mencoba mendarat di Cochin lagi.

Percobaan Landing

Bangalore adalah pilihan terbaik saat ini. Jaraknya 200 mil laut dari lokasi pesawat Jet Airways nomor penerbangan 9W555. Cuaca disana sangat baik dengan jarak pandang 8.000 m. Bandara alternatif lain berada di Trivandrum.  Jaraknya 100 mil laut. Namun, hanya pendekatan VOR yang dapat dilakukan di bandara Trivandrum. Jarak pandang di Trivandrum saat itu dilaporkan hanya 3.000 m.

Pilot memutuskan untuk tetap landing di Cochin. 

Percobaan kedua dilakukan. Tapi tetap saja pesawat Boeing 737-800 itu tidak bisa mendarat di landasan. Pesawat terpaksa kembali berputar di atas udara untuk kedua kalinya. 

Diinformasikan oleh petugas bandara, pesawat lain juga mengalami kesulitan mendarat di Cochin. Mereka telah dialihkan ke Bangalore. 

Namun, kapten Jet Airways Boeing 737-800 itu memutuskan untuk tetap melakukan percobaan ketiga landing di Cochin. Sementara itu, cuaca semakin buruk setiap menit. Petugas ATC memperingatkan pilot tentang awan mendung. 

Percobaan ketiga kembali gagal.

Boeing 737 memiliki 4.844 kg bahan bakar ketika memasuki Cochin. Turun menjadi 4.699 kg pada percobaan pertama, menjadi 3.919 kg pada percobaan kedua, dan 2.644 kg pada upaya ketiga.

Situasi Makin Kritis

Setelah tiga kali gagal di Cochin, kini mereka hanya memiliki 2.644 kg bahan bakar. Jumlah ini tidak cukup untuk mencapai bandara terdekat, Bangalore. Pilihannya tinggal bandara Trivandrum. 

Pilot memtutuskan untuk menuju bandara Trivandrum. Namun, cuaca di Trivandrum juga tidak lebih baik. Berdasarkan informasi pihak ATC, jarak pandang di Trivandrum hanya 1500 m.

Upaya pendaratan menjadi lebih sulit karena jarak pandang tidak memenuhi batas minimal. Pilot harus melakukan putaran keempat. 


Kini pesawat hanya memiliki 1.324 kg bahan bakar. Jumlah ini hanya cukup untuk terbang selama 30 menit. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bandara terdekat. Bahan bakar sebanyak ini harus selalu ada di pesawat. Jika jumlah bahan bakar di bawah ini, pilot harus mengumumkan "May Day". Dia harus mendarat sesegera mungkin. 

Pilot kemudian mengumumkan "May Day". Pihak ATC menyarankan pilot untuk landing ke landasan 14. Itu pun tanpa panduan instrumen visual. Namun, pendekatan ini juga tidak berhasil. 

Terpaksa pilot harus melakukan berkeliling di udara untuk kelima kalinya. Sekali lagi pilot mencoba pendaratan dengan pendekatan yang sama. Tetapi tidak berhasil, dan pesawat berputar untuk keenam kalinya. 

Upaya Terakhir

Setelah putaran keenam, hanya tersisa 662 kg bahan bakar. Akhirnya, pilot memutuskan untuk mendekati landasan pacu 34. Landasan pacu di sisi yang berbeda. Pesawat itu terbang 700 kaki di atas tanah. Sangat rendah. Jarak pandang 0. Sistem peringatan jarak darat mulai berbunyi berulang kali untuk memperingatkan pilot.


Tetapi pilot tidak dapat mengikuti peringatan ini karena bahan bakarnya sangat rendah. 

Sang pilot nekat melakukan "pendaratan buta". 

Dalam puncak keterbatasan, antara pasrah dan nekat, pilot mendarat dengan mempertaruhkan nyawa 141 orang penumpang dan 8 kru di dalamnya, mengabaikan semua indikator mesin pesawat,  dan dalam keadaan tidak bisa melihat landasan pacu. Jarak pandang 0.

Pesawat itu berhasil mendarat.
Tidak ada yang terluka.
Pesawat pun tidak mengalami kerusakan apa pun. Ajaib.

Seperti yang terekam dalam cockpit voice recorder (CVR), pada percobaan ketujuh, Asisten pilot terdengar bertanya, “Apakah Anda tahu di mana (landasan) itu?”

"Hanya nekat saja." jawab kapten.

Sisa bahan bakar hanya 349 kg saat mendarat. Jika pilot pergi berputar lagi, bisa dipastikan pesawat itu akan jatuh karena bahan bakar yang tidak mencukupi.

Investigasi Aircraft Accident Investigation Bureau

Menyusul insiden kritis ini, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB) mencurigai bahwa kejadian ini sebagai insiden serius. Berbagai aspek dipertimbangkan, seperti keadaan pesawat, cuaca, perencanaan bahan bakar, pengambilan keputusan, dan lainnya. 

  1. Pesawat dalam keadaan baik, kondisinya tidak bisa menjadi penyebab insiden ini. 
  2. Perencanaan bahan bakar sudah tepat. Kebijakan bahan bakar sudah mempertimbangkan saluran udara Jet, cuaca, penundaan yang kemungkinan terjadi, semua perencanaan yang memadai telah dilakukan.
  3. Faktor kritis dari insiden ini adalah cuaca. 
  4. Keputusan Pilot

Cuaca

Mereka tidak dapat mendarat di Cochin karena cuaca buruk dan awan gelap. Hal yang sama juga terjadi di bandara Trivandrum. Cuaca semakin buruk setiap menit. Meskipun jarak pandangnya sekitar 3000 m pada pendekatan awal, jaraknya turun menjadi 2500, dan pada saat mereka mendekati Trivandrum, jaraknya turun menjadi 2000 m. 

Faktor cuaca dianggap sebagai salah satu sebab insiden ini.

Keputusan Pilot

Pilot yang memegang komando mengabaikan saran untuk terbang ke Bangalore, dan terus mencoba untuk mendarat di Cochin. Pemilihan Trivandrum sebagai bandara alternatif juga menjadi perhatian tim investigasi. Seandainya pilot membuat keputusan yang lebih baik sejak dini, insiden itu  mungkin tidak akan terjadi.

Pilot dengan kode 555 itu merasa telah melakukan semuanya sesuai prosedur. Dia beralasan bahwa tidak ada aturan dari perusahaan untuk berapa kali berputar di atas bandara. Jadi, keputusannya untuk berputar dan mengabaikan opsi ke Bangalore itu sudah sesuai prosedur.  Jika ada aturan maksimal berapa kali berputar di atas bandara hingga akhirnya harus dialihkan ke bandara terdekat,  maka dia akan melakukannya. 

Pilot juga dianggap mengabaikan beberapa peringatan dari pesawat, yang dapat membahayakan keselamatan penumpang dan pesawat. Selain itu, pihak ATC Cochin dianggap tidak menyampaikan informasi cuaca yang semakin buruk.

Kesimpulannya, kurangnya aturan perusahaan untuk kondisi cuaca buruk dianggap sebagai alasan utama insiden tersebut. Keselamatan penumpang dan pesawat dipertaruhkan karena pesawat harus mengabaikan beberapa peringatan kurangnya aturan ini.

Epilog

Setelah insiden itu, pedoman baru ditambahkan pada maskapai Jet Airways. Pelatihan keterampilan pengambilan keputusan baru dalam berbagai skenario ditambahkan dalam pelatihan pilot.

Sementara itu, Pilot dengan kode 555 yang berhasil menyelamatkan 141 orang  dan mendaratkan pesawat Boeing 737-800 tanpa kerusakan itu, dilarang terbang untuk selamanya. Miris. (Sumber: www.samchui.com)

Setelah membaca artikel berjudul Kisah Nyata Runway 34 ini, apa pendapatmu? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India semuanya ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia di tautan ini..



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url